Sejarah meriwayatkan bahwa tuduhan orang-orang yang ingkar kepada Allah SWT selalu lebih awal ditujukan kepada orang-orang yang beriman.
Mari kita perhatikan:
1. Nabi Adam as dituduh tidak mampu menjadi khalifah di bumi oleh Iblis ketika masih di Surga.
2. Habil dituduh tidak memberikan kurban yang baik oleh Kabil ketika awal manusia dilahirkan.
3. Nabi Ibrahim as dituduh sebagai orang yang durhaka kepada ayahnya dan menghancurkan tuhan nenek moyang Namrud di masa Babylonia.
4. Nabi Yusuf as dituduh mencuri oleh saudaranya dan berzina oleh istri Raja Mesir.
5. Nabi Musa as dituduh sebagai seorang penyihir dan penghasut umat olehFiraun di zaman Mesir.
6. Nabi Muhammad saw dituduh sebagai orang gila, tukang sihir, pemecah belah umat, orang sesat, dan banyak tuduhan buruk lain oleh Abu Jahal pamannya sendiri, dan kaum quraisy lainnya di Mekah.
Bahkan tuduhan kepada Rasulullah sampai sekarang pun masih terjadi.
Tuduhan-tuduhan itu teramat keji. Dan ketika dibuktikan bahwa tuduhan tersebut tidak benar, 'korban' tuduhan malah mendapatkan siksaan pedih bahkan pembunuhan dari sang penuduh.
Habil dibunuh, Ibrahim dibakar, Musa diusir, Yusuf dipenjara, dan Muhammad di caci maki, dihina, di ancam dibunuh, di boikot, dan di usir dari kampung halamannya.
Hanya Adam yang ketidakbenaran tuduhan terhadp dirinya dibuktikan 'langsung' oleh Allah SWT di hadapan Iblis (penuduh) dengan saksi Malaikat.
Di akhir zaman ini, tuduhan dan fitnah semakin luar biasa, Tuduhan dunia internasional yang benci terhadap Islam semakin sistematis. Yang benar dituduh salah, dan yang salah malah diaggap benar.
Menuduh adalah ketika mendefinisikan orang lain dalam kondisi telunjuk yang lurus, mengarahkan 3 jari bengkok kepada diri sendiri, dan menahannya dengan erat dengan ibu jari kita. Ilustrasi ini bisa jadi menggambarkan bahwa sebuah tuduhan yang kita berikan pada orang lain adalah suatu upaya untuk menegaskan kebenaran itu ada pada orang lain (1 jari lurus), kekeliruan lebih kuat ada pada diri kita (3 jari bengkok), dan kita enggan untuk berubah menjadi benar karena tertahan erat oleh keangkuhan diri kita sendiri (jari jempol).
Mungkin kita bisa amati dan hayati, tuduhan-tuduhan itu begitu luar biasa terjadi dalam suasana Pilpres dan selepasnya sekarang ini. Siapakah yang paling banyak menuduh, dan siapa yang tertuduh? Silakan di analisis sendiri sesuai dengan potensi akal, hati dan nafsu masing-masing.
Barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka dia tidak akan dibalasi melainkan sebanding dengan kejahatan itu. Dan barangsiapa mengerjakan amal yang saleh baik laki-laki maupun perempuan sedang ia dalam keadaan beriman, maka mereka akan masuk surga, mereka diberi rezki di dalamnya tanpa hisab. (QS. Al-Mu'min' 40:40)
No comments:
Post a Comment