Dua tahun lalu ketika Muhammadiyah mengadakan pemaknaan kelahiran di Gelora Senayan yang ke-100, saya sempat menuliskan sajak berjudul seratus tahun, seratus nafas sebagai berikut:
seratus tahun, seratus nafas
pada fajar yang tak lelah menyambut
pada mentari yang tak lelah menyingsing
aku hadir pada suatu masamu
merenung diri ketika senyum menghampiri saat mata memandang engkau tumbuh bagai kelopak bunga matahari,
tertunduk sepi ketika hati menangis saat tubuhmu begitu rapuh menahan terpaan amuk badai yang tak berteman dengan kedamaian
wahai sang surya,
yang berbeda bukan pada langit yang slalu membiru
yang berbeda bukan pada bumi yang setia menghampar
dan yang berbeda bukan pada prilaku hati mereka yang hadir silih berganti,
namun yang berbeda hanya ketika akal dan hati ini mulai kehilangan kemurnian nafas indahmu dulu
dan hari ini aku berjumpa pada seratus tahun nafasmu
tak banyak ruang hati ini harus menghadirkan selaksa harapan agar engkau segera memenuhi segala sisi kebaikan dunia
karena kutahu sarat bebanmu melampaui kenyataan dirimu saat ini
yang kumau sekedar engkau kembali memaknai keindahan kelahiranmu
kelahiran yang mencercahkan harapan setiap insan,
kelahiran yang mendamaikan segala kegundahan,
bagai hangat mentari yang menghampiri sejuknya hujan tuk menghadirkan keindahan warna spektrum pelangi
engkau lahir dari kenyataan kebaikan perubahan
engkau lahir dari kesungguhan amal
engkau lahir dari kesederhanaan kecerdasan akal dan hati
dan engkau lahir dari kesucian niat
maka memaknaimu setelah seratus tahun helaan nafas adalah
mengembalikanmu pada setiap kenyataan, kesungguhan, kesederhanaan dan kesucian niat itu ...
agar sang surya tetap bersinar
tuk slalu menghidupkan yang hidup,
dan menghidupkan yang tlah mati ...
[Bandung, 17 November 2012 - untuk persyarikatanku]
Makna dari sajak itu salah satunya adalah sebuah harapan dari diri saya semoga Persyarikatan Muhammadiyah sebagai organisasi Islam terbesar di dunia dengan ribuan unit amal usaha yang dikelolanya dapat lebih kuat dan besar dalam membangun Indonesia dan peradaban dunia.
Sejak didirikannya pada Tahun 1912 dan hingga Tahun 2012, Muhammadiyah memiliki potensi aset sekitar 15 triliun, 6.118 unit Masjid, 5.080 unit Musholah, dan 20.945.504 m2 bidang Tanah.
Amal Usaha Muhammadiyah yang dimiliki Muhammadiyah terdiri dari:
4.623 unit TK/TPQ,
2.604 unit SD/MI,
1.772 unit SMP/MTS,
1.143 unit SMA/MA,
67 unit Pondok Pesantren,
172 unit Perguruan Tinggi,
457 unit RS/RB/BKIA/BP,
318 unit Panti Asuhan,
54 unit Panti Jompo,
82 unit Rehabilitasi Cacat,
71 unit SLB,
Organisasi Muhammadiyah memiliki 33 Pimpinan Wilayah (PWM) tingkat Provinsi, 417 Pimpinan Daerah (PDM) tingkat Kabupaten/Kota, 3.221Pimpinan Cabang (PCM) tingkat Kecamatan, dan 8.107 Pimpinan Ranting (PRM) tingkat Desa/Kelurahan.
Muhammadiyah memiliki majelis-majelis yang bertugas mengelola masing-masing bidang yang ada, yaitu:
1. Majelis Tarjih dan Tadjid
2. Majelis Tabligh
3. Majelis Pendidikan Tinggi (MPT)
4. Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU)
5. Majelis Pendidikan Kader (MPK)
6. Majelis Pustaka dan Informasi (MPI)
7. Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK)
8. Majelis Lingkungan Hidup (MLH)
9. Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM)
10. Majelis Pelayanan Sosial (MPS)
11. Majelis Hukum dan Hak Asasi Manusia (MH-HAM)
12. Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen)
13. Majelis Wakaf dan Kehartabendaan (MWK)
Lembaga yang dimiliki Muhammadiyah dalam membantu majelis-majelis adalah:
1. Lembaga Amal Zakat Infaq dan Shodaqqoh (LAZIS)
2. Lembaga Hubungan dan Kerjasama International
3. Lembaga Pengawas Pengelolaan Keuangan
4. Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting
5. Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
6. Lembaga Penanganan Bencana
7. Lembaga Seni Budaya dan Olahraga
Muhammadiyah juga memiliki 7 Organisasi Otonom, yakni:
1. Aisyiyah
2. Pemuda Muhammadiyah
3. Nasyiyatul Aisyiyah
4. Ikatan Mahasiswa Muhamamdiyah
5. Ikatan Pelajar Muhammadiyah
6. Hizbul Wathan
7. Tapak Suci
Semoga ke depan Muhammadiyah dapat terus menjadi pelopor pergerakan Islam modern di Indonesia dan di dunia. Aamiin ...
Video Profil dan Sistem Keuangan Terpadu Muhammadiyah:
VC SIMKATMUH (Sistem Informasi Manajemen Keuangan Terpadu Muhammadiyah)
Video Narsis:
Wawancara Ketua Litbang
Lagu Sang Surya versi Film Sang Pencerah:
OST Sang Pencerah - Rossa Sang Surya
Lagu Sang Surya versi Gitar Lawas:
Sang Surya - Sang Pencerah
No comments:
Post a Comment