Istilah 'merasa berkorban' menjadi ada ketika hati masih berat mengiringi kebaikan kita untuk sesama. Mengharapkan balasan dari sesama makhluk sama saja mencederai ketulusan berbagi dalam hidup. Maka jika hati telah diliputi keikhlasan, masihkah ada istilah pengorbanan?
Walau 'pengorbanan' sering mengusik nilai keikhlasan, marilah menjalani kehidupan dengan selalu menyelimutkan ketegaran dalam diri, belajar mengurangi kebiasaan mengeluh dan selalu berusaha menjadi lebih baik agar dapat lebih banyak berbagi dan bermanfaat buat sesama. Yuk belajar dari Sila, Shinta, Gina, dan kambing-kambing di seluruh dunia yang selalu bertasbih atas penciptaannya untuk menghabiskan waktu hidupnya agar dapat bermanfaat buat manusia.
Sebab kurban tidak hanya sekedar sebuah ritual, namun lebih dari itu, kurban adalah penghambaan suci kepada Tuhan tentang arti ketiadaan diri yang terwujudkan dari niat yang tulus untuk berbagi kepada sesama, bahwa kita hidup tidaklah sendiri dengan tujuan yang hanya bersifat pribadi pula.
Kurban adalah manisfestasi keikhlasan terhadap rasa kehilangan. Dan tidak akan ada 'pengorbanan' dalam sebuah nilai keikhlasan.
Selamat Idul Adha 1435 H. Semoga kita semua dapat lebih mudah memaknai nilai-nilai kurban dalam Idul Adha yang agung untuk menjadi penyejuk hati kita dalam menjalani kehidupan yang amat sangat singkat ini. Dan semoga pula para pemimpin bangsa yang baru dapat selalu berkorban untuk rakyat dan bangsanya, bukan malah mengorbankan keduanya. Aamiin ...
[Nukes]
No comments:
Post a Comment