Selain perbedaan penanggalan komariyah yang berbasis peredaran bulan terhadap bumi dan penanggalan syamsiyah yang berbasis peredaran matahari terhadap bumi, banyak fenomena sosial yang menarik untuk kita ulas dari keduanya, terkhusus bagi kalangan umat Islam di Indonesia.
Masyarakat muslim lebih mudah mengingat pergantian tahun baru masehi dibandingkan tahun baru hijriyah. Nama dan urutan bulan dalam tahun hijriyah lebih sulit diingat oleh masyarakat Islam dibandingkan urutan bulan dalam tahun masehi. Hal ini mungkin dikarenakan kita terbiasa melakukan aktivitas dengan menggunakan patokan tahun masehi. Atau bisa juga dikarenakan kita sudah terhanyut untuk 'melupakan' hal-hal yang berkaitan dengan simbol keislaman.
2. Perayaan
Masyarakat muslim lebih hingar bingar dalam perayaan pergantian tahun baru masehi dibandingkan tahun baru hijriyah. Bahkan perayaan tahun baru masehi yang penuh pesta, sia-sia, berlebihan, dan kelupaan boleh dikatakan tidak memiliki makna yang berbekas sama sekali. Beda halnya dengan perayaan pergantian tahun baru hijriyah yang biasanya dilakukan dengan suasana kedekatan dengan sang khalik seperti pengajian, tadabbur alam, dan sebagainya.
Fenomena ini adalah sebuah kenyataan. Kita sebagai umat Islam seharusnya prihatin. Agama kita tidak mengajarkan untuk berperilaku berlebihan dalam merayakan sesuatu. Agama kita juga mengajarkan untuk menghargai dan memaknai waktu sebagai anugerah dan nikmat dari Allah SWT.
Perayaan pergantian tahun seharusnya menjadikan sebuah per INGAT an pada kita bahwa waktu akan terus berjalan menggerus usia kita. Agar kita menjadi lebih baik dari hari kemarin, bukan menjadi lebih buruk atau sama saja dengan hari kemarin yang menyebabkan kita menjadi orang yang celaka atau merugi.
Pergantian waktu adalah hal biasa dan sebuah keniscayaan. Keberadannya menjadi tidak berarti sama sekali jika kita sekedar mengingat dan merayakannya tanpa makna.
Marilah memaknai kehadiran pergantian waktu dengan kesadaran sepenuhnya bahwa keberadaanya adalah sebuah nikmat tak terkira, serta suatu nilai investasi yang tak ternilai, tak tergantikan, dan tak dapat kita simpan.
Bukan pergerakan waktu yang membuat kita bernilai, namun perubahan diri dalam menghargai waktulah yang membuat kita menjadi lebih berharga.
Buat rekan-rekan semua, selamat memaknai pergantian Tahun Hijriyah. Selamat Tahun Baru Hijriyah. Semoga keikhlasan sang waktu yang selalu setia menemani, senantiasa diiringi dengan ikhtiar kita sepenuhnya untuk meningkatkan kemampuan diri dan kemauan untuk selalu berbagi dalam membangun kebaikan buat lebih banyak sesama. Aamiin ...
“Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam keadaan merugi (celaka), kecuali orang-orang yang beriman, beramal shalih, saling menasehati dalam kebenaran, dan saling menasehati dalam kesabaran.” (QS Al ‘Ashr [103]: 1-3)
Mantap
ReplyDelete