Banyak pelajaran yang bisa kita dapatkan dari proses penciptaan Adam as. Dalam tulisan kali ini saya membahasnya dari aspek sifat-sifat Adam, Malaikat, dan Iblis.
Beberapa ayat dalam Alquran banyak yang menceritakan proses penciptaan Adam as ini. Salah satunya terdapat dalam Surat Al Baqarah.
Pada saat Allah SWT berifrman akan menciptakan seorang khalifah di muka bumi, baik malaikat maupun iblis, keduanya menanyakan tentang apa maksud Allah SWT menciptakan Adam dan menjadikannya khalifah.
Namun ada perbedaan mendasar antara pertanyaan malaikat dan pertanyaan iblis. Jika malaikat bertanya karena keingintahuan (akal fikirnya), tidak demikian dengan iblis yang bertanya karena kesombongannya merasa lebih hebat karena dirinya diciptakan dari api sementara Adam as dari bumi (nafsu).
Allah SWT pada awalnya memerintahkan mereka (malaikat dan iblis) untuk taat saja dan tidak membantah. Namun Allah SWT akhirnya memberikan 'ujian' terhadap keingintahuan malaikat dan kesombongan iblis.
Allah SWT meminta ketiganya untuk menyebutkan 'nama-nama'. Dan akhirnya teruji bahwa Adam lah yang mampu menyebutkan nama-nama tersebut sementara malaikat dan iblis tidak mampu melakukannya. Lalu keduanya diminta sujud (hormat) kepada Adam as atas kemuliaan yang dimiliki Adam as.
Bagaimana sikap malaikat dan iblis ketika ujian itu telah membuktikan bahwa Allah SWT adalah Maha Benar, dan diminta hormat kepada Adam as?
Malaikat langsung menaati perintah Allah SWT dengan melakukan hormat kepada Adam as, sementara iblis tetap membangkang dengan kesombongannya.
Melihat kondisi seperti itu maka Allah SWT melaknat iblis dengan menurunkannya dari surga, dan menjuluki iblis sebagai insan yang sesat.
Iblis bukannya introspeksi diri, malah menantang Adam as dengan meminta kepada Allah SWT untuk memberi tangguh. Iblis bersumpah akan menghasut anak cucu Adam as agar tidak mentaati perintah Allah SWT dan menjadi golongan mereka. Allah SWT mengabulkan.
Setelah Siti Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam as, maka hasutan iblis langsung dilancarkan kepada Siti Hawa agar melanggar perintah Allah SWT untuk tidak mendekati buah khuldi. Iblis melakukan kebohongan, fitnah, dan tipudaya bahwa buah khuldi dapat membuat Adam as dan Siti Hawa kekal di surga. Dan hasutan ini berhasil. Siti Hawa merayu Adam as, kemudian mereka berdua akhirnya ikut diturunkan ke bumi.
Apa pelajaran yang bisa diambil dari kisah tersebut? Bila kita amati, iblis memiliki sifat sombong (merasa hebat). Iblis menggunakan nafsu dibanding akalnya untuk memahami kenyataan kebenaran. Berbeda dengan malaikat.
Bahkan walau sudah dibuktikan dengan kebenaran di saat Adam as ternyata lebih mampu menyebutkan 'nama-nama', iblis tetap tidak mau menerima kebenaran itu, malah mengajak 'perang' kepada Allah SWT dengan cara menghasut Adam as. Dalam hasutannya tersebut iblis melakukan kebohongan, fitnah, dan tipudaya.
Siapa yang mudah dihasut oleh iblis? Ternyata Siti Hawa yang amat dekat dengan perasaan, Dan Siti Hawa pun ikut 'merayu' Adam as dengan pendekatan perasaan (nafsu).
Hikmah yang dapat kita pelajari dari kisah tersebut adalah bahwa sifat sombong dapat membuat kita menolak kepada kebenaran, menjadi hasut dengan melakukan kebohongan, fitnah, dan tipudaya.
Seberapa besar sifat iblis ini ada pada diri kita? Amat sangat tergantung pada seberapa sombong kita dan seberapa besar kita mau untuk menerima kebenaran. Dan kebenaran itu ada di Alquran dan as Sunnah. Semakin kita jarang menghayati alquran dan as sunnah, maka semakin jauh pula kita dari kebenaran.
Mari bersama-sama menghayati Alquran dan as Sunah, agar kita lebih banyak terjaga oleh sifat-sifat malaikat yang kuat dengan penggunaan AKAL nya, dan tidak tergelincir dalam sifat-sifat iblis yang kuat menuruti hawa NAFSU nya.
DOA KESELAMATAN ~ AL-BAQARAH 286:
RABBANA LA TU-AKHIDZNA IN NASINA AU AKHTHA’NA RABBANA WALA TAHMIL ‘ALAINA ISHRAN KAMA HAMALTAHU ‘ALALLADZINA MIN QABLINA, RABBANA WALA TUHAMMILNA MA LA THAQATA LANA BIH, WA’FU ‘ANNA WAGHFIRLANA WARHAMNA ANTA MAULANA FANSHURNA ‘ALAL QAUMIL KAFIRIN.
“YA TUHAN KAMI, JANGANLAH ENGKAU HUKUM KAMI JIKA KAMI LUPA ATAU KAMI TERSALAH. YA TUHAN KAMI, JANGANLAH ENGKAU BEBANKAN KEPADA KAMI BEBAN YANG BERAT SEBAGAIMANA ENGKAU BEBANKAN KEPADA ORANG-ORANG SEBELUM KAMI. YA TUHAN KAMI, JANGANLAH ENGKAU PIKULKAN KEPADA KAMI APA YANG TAK SANGGUP KAMI MEMIKULNYA. BERI MA’AFLAH KAMI; AMPUNILAH KAMI; DAN RAHMATILAH KAMI. ENGKAULAH PENOLONG KAMI, MAKA TOLONGLAH KAMI TERHADAP KAUM YANG KAFIR.”)
Wallahu a'lam ...
Surat Al Baqarah tentang riwayat penciptaan Adam as:
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." [Al Baqarah 30]
Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!" [Al Baqarah 31]
Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana [Al Baqarah 32]
Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini." Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?" [Al Baqarah 33]
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. [Al Baqarah 34]
Dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim. [Al Baqarah 35]
Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan." [Al Baqarah 36]
Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. [Al Baqarah 37]
Kami berfirman: "Turunlah kamu semuanya dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati." [Al Baqarah 38]
Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. [Al Baqarah 39]
Beberapa ayat dalam Alquran banyak yang menceritakan proses penciptaan Adam as ini. Salah satunya terdapat dalam Surat Al Baqarah.
Pada saat Allah SWT berifrman akan menciptakan seorang khalifah di muka bumi, baik malaikat maupun iblis, keduanya menanyakan tentang apa maksud Allah SWT menciptakan Adam dan menjadikannya khalifah.
Namun ada perbedaan mendasar antara pertanyaan malaikat dan pertanyaan iblis. Jika malaikat bertanya karena keingintahuan (akal fikirnya), tidak demikian dengan iblis yang bertanya karena kesombongannya merasa lebih hebat karena dirinya diciptakan dari api sementara Adam as dari bumi (nafsu).
Allah SWT pada awalnya memerintahkan mereka (malaikat dan iblis) untuk taat saja dan tidak membantah. Namun Allah SWT akhirnya memberikan 'ujian' terhadap keingintahuan malaikat dan kesombongan iblis.
Allah SWT meminta ketiganya untuk menyebutkan 'nama-nama'. Dan akhirnya teruji bahwa Adam lah yang mampu menyebutkan nama-nama tersebut sementara malaikat dan iblis tidak mampu melakukannya. Lalu keduanya diminta sujud (hormat) kepada Adam as atas kemuliaan yang dimiliki Adam as.
Bagaimana sikap malaikat dan iblis ketika ujian itu telah membuktikan bahwa Allah SWT adalah Maha Benar, dan diminta hormat kepada Adam as?
Malaikat langsung menaati perintah Allah SWT dengan melakukan hormat kepada Adam as, sementara iblis tetap membangkang dengan kesombongannya.
Melihat kondisi seperti itu maka Allah SWT melaknat iblis dengan menurunkannya dari surga, dan menjuluki iblis sebagai insan yang sesat.
Iblis bukannya introspeksi diri, malah menantang Adam as dengan meminta kepada Allah SWT untuk memberi tangguh. Iblis bersumpah akan menghasut anak cucu Adam as agar tidak mentaati perintah Allah SWT dan menjadi golongan mereka. Allah SWT mengabulkan.
Setelah Siti Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam as, maka hasutan iblis langsung dilancarkan kepada Siti Hawa agar melanggar perintah Allah SWT untuk tidak mendekati buah khuldi. Iblis melakukan kebohongan, fitnah, dan tipudaya bahwa buah khuldi dapat membuat Adam as dan Siti Hawa kekal di surga. Dan hasutan ini berhasil. Siti Hawa merayu Adam as, kemudian mereka berdua akhirnya ikut diturunkan ke bumi.
Apa pelajaran yang bisa diambil dari kisah tersebut? Bila kita amati, iblis memiliki sifat sombong (merasa hebat). Iblis menggunakan nafsu dibanding akalnya untuk memahami kenyataan kebenaran. Berbeda dengan malaikat.
Bahkan walau sudah dibuktikan dengan kebenaran di saat Adam as ternyata lebih mampu menyebutkan 'nama-nama', iblis tetap tidak mau menerima kebenaran itu, malah mengajak 'perang' kepada Allah SWT dengan cara menghasut Adam as. Dalam hasutannya tersebut iblis melakukan kebohongan, fitnah, dan tipudaya.
Siapa yang mudah dihasut oleh iblis? Ternyata Siti Hawa yang amat dekat dengan perasaan, Dan Siti Hawa pun ikut 'merayu' Adam as dengan pendekatan perasaan (nafsu).
Hikmah yang dapat kita pelajari dari kisah tersebut adalah bahwa sifat sombong dapat membuat kita menolak kepada kebenaran, menjadi hasut dengan melakukan kebohongan, fitnah, dan tipudaya.
Seberapa besar sifat iblis ini ada pada diri kita? Amat sangat tergantung pada seberapa sombong kita dan seberapa besar kita mau untuk menerima kebenaran. Dan kebenaran itu ada di Alquran dan as Sunnah. Semakin kita jarang menghayati alquran dan as sunnah, maka semakin jauh pula kita dari kebenaran.
Mari bersama-sama menghayati Alquran dan as Sunah, agar kita lebih banyak terjaga oleh sifat-sifat malaikat yang kuat dengan penggunaan AKAL nya, dan tidak tergelincir dalam sifat-sifat iblis yang kuat menuruti hawa NAFSU nya.
DOA KESELAMATAN ~ AL-BAQARAH 286:
RABBANA LA TU-AKHIDZNA IN NASINA AU AKHTHA’NA RABBANA WALA TAHMIL ‘ALAINA ISHRAN KAMA HAMALTAHU ‘ALALLADZINA MIN QABLINA, RABBANA WALA TUHAMMILNA MA LA THAQATA LANA BIH, WA’FU ‘ANNA WAGHFIRLANA WARHAMNA ANTA MAULANA FANSHURNA ‘ALAL QAUMIL KAFIRIN.
“YA TUHAN KAMI, JANGANLAH ENGKAU HUKUM KAMI JIKA KAMI LUPA ATAU KAMI TERSALAH. YA TUHAN KAMI, JANGANLAH ENGKAU BEBANKAN KEPADA KAMI BEBAN YANG BERAT SEBAGAIMANA ENGKAU BEBANKAN KEPADA ORANG-ORANG SEBELUM KAMI. YA TUHAN KAMI, JANGANLAH ENGKAU PIKULKAN KEPADA KAMI APA YANG TAK SANGGUP KAMI MEMIKULNYA. BERI MA’AFLAH KAMI; AMPUNILAH KAMI; DAN RAHMATILAH KAMI. ENGKAULAH PENOLONG KAMI, MAKA TOLONGLAH KAMI TERHADAP KAUM YANG KAFIR.”)
Wallahu a'lam ...
Surat Al Baqarah tentang riwayat penciptaan Adam as:
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." [Al Baqarah 30]
Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!" [Al Baqarah 31]
Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana [Al Baqarah 32]
Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini." Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?" [Al Baqarah 33]
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. [Al Baqarah 34]
Dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim. [Al Baqarah 35]
Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan." [Al Baqarah 36]
Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. [Al Baqarah 37]
Kami berfirman: "Turunlah kamu semuanya dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati." [Al Baqarah 38]
Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. [Al Baqarah 39]
No comments:
Post a Comment