3 Idiots termasuk film yang sangat memorial dalam kehidupan saya dan mungkin juga bagi banyak orang. 3 Idiots tidak hanya sekedar tontonan yang menghibur, namun juga sarat dengan pembelajaran tentang hidup, khususnya di bidang pendidikan. Dalam film tersebut banyak pelajaran yang bisa diambil seperti tentang filosofi belajar, tenatang makna bekerja, tentang bagaimana melakukan sesuatu dengan penuh keikhlasan, tentang sikap berbagi terhadap sesama dan tentang bagaimana menyederhanakan masalah. Dalam tulisan saya akan ulas pelajaran dari 3 Idiots tentang bagaimana menyederhanakan masalah.
Ada bagian atau scene yang menjadi sangat memorable bagi yang pernah nonton film terebut yakni ketika Rancho diminta menjelaskan tentang definisi mesin oleh dosen tekniknya. Rancho berupaya menjelaskan dengan bahasa sederhana bahwa mesin adalah sesuatu yang digunakan untuk mengurangi peluang keteledoran manusia. Namun sang dosen tak puas dan meminta Rancho untuk menjelaskan lebih rinci.
Dengan kesabaran, Rancho pun memenuhi keinginan dosen tersebut untuk kembali menjelaskan definisi mesin dengan bahasa sederhana dan disertai contoh-contohnya sebagai berikut:
"Semua yang bisa meringankan kerja manusia adalah mesin, Saat gerah! tekan tombol, angin bertiup, Kipas Angin adalah mesin, Pak!. Anda bisa berbicara dengan teman dari jarak jauh, Telepon adalah mesin, Pak! Menghitung dalam waktu singkat, Kalkulator adalah mesin, Pak"
Kemudian Rancho menegaskan penjelasan tentang pentingnya mesin:
"Sebenarnya kita sudah sangat bergantung pada mesin, Pak. Mulai dari ballpoint sampai resleting, semua adalah mesin, Pak!" sembari memperagakan 'mesin' resletingnya dan berseloroh: "Detik pertama naik, detik kedua turun, naik, turun, naik, turun"
Namun ternyata sang dosen tak puas dengan penjelasan Rancho tersebut. Sampai-sampai sang dosen menegaskan bahwa tak mungkin mahasiswa menjelaskan definisi mesin di saat ujian dengan jawaban: "Ini adalah mesin, naik, turun, naik, turun"
Selanjutnya sang dosen meminta Chatur untuk memberikan definisi mesin. Dan dengan 'gaya hapalan' Chatur menjelaskan bahwa definisi mesin adalah:
"Sebuah kombinasi dari rangka-rangka yang terhubungkan oleh gerakan relatif dan memunculkan tegangan dimana adanya gaya dan gerakan tersebut ditransmisikan dan diubah oleh sebuah sekrup dalam sebuah titik haluan atau suatu titik tumpu pembalikan haluan atau katrol pada porosnya. Lebih khusus lagi adalah sebuah konstruksi dari lebih atau kurang gabungan bagian-bagian yang bergerak atau elemen-elemen mekanik sederhana seperti roda, tuas, kamera dan lain sebagainya."
Mendengar jawaban Chatur, langsung saja sang dosen menjadi puas. Namun Rancho mencoba membela diri bahwa apa yang dijelaskan oleh Chatur sebenarnya sama persis dengan apa yang dijelaskan olehnya, hanya saja dengan bahasa yang sederhana. Dan bisa diduga sang dosen tetap tidak bisa menerima argumentasi Rancho. Sang dosen menginginkan mahasiswa untuk menjelaskan definisi mesin persis seperti apa yang tertulis dibuku atau letterlijk (letterlek). Bahkan sang dosen menyuruh Rancho untuk keluar ruangan karena sudah 'membangkang' dengan prinsip dosen tersebut.
Rancho pun melangkah keluar namun sejurus kemudian dia membalikan badan kembali ke kursi tempat duduknya untuk mengambil bukunya yang ketinggalan di kursi. Sang dosen terheran menanyakan kenapa Rancho balik lagi. Rancho menyampaikan bahwa ia lupa sesuatu. Kemudian sang dosen menyatakan lupa apa? Dan di sesi inilah Rancho memberikan pelajaran kepada sang dosen dengan menjelaskan definisi buku dengan ribet:
"Instrument yang merekam, menganalisis, meringkas, mengorganisasi diskusi dan menjelaskan informasi yang diilustrasikan atau tidak diilustrasikan oleh sampul tebal yang terbungkus atau tidak di awali dengan pengantar dan indeks daftar isi yang mengarahkan pencerahan dan pengayaan pemahaman serta pendidikan otak manusia melalui sensor pandangan ... kadang-kadang perasaan!!"
Kontan saja sang dosen bengong dengan penjelasan Rancho tersebut kemudian bertanya apa yang dimaksud Rancho dengan menjelaskan kalimat yang panjang tersebut. Dan Rancho pun menegaskan bahwa ia sebenarnya ingin mengambil buku, namun karena dosen tidak menyukai bahasa yang sederhana maka ia menjelaskan definisi buku yang lebih rumit.
Apa pelajaran yang bisa kita ambil dari sekuel film 3 Idiots ini?
Mari kita perhatikan bahwa banyak sekali terjadi misunderstanding dalam sebuah kehidupan komunikasi antar manusia hanya karena kita tidak mampu menempatkan bahasa yang pas. Bahasa yang mudah dipahami oleh kedua belah pihak. Bahasa yang rumit untuk orang yang tidak ingin rumit akan menjadi masalah. Begitu pula bahasa terlalu sederhana yang disampaikan dalam sebuah kajian ilmiah yang sistematis juga bisa membuat masalah.
Dalam konteks ini sebenarnya yang menjadi kata kunci dan dibutuhkan adalah kesepemahaman komunikasi antar sesama. Bukan pada persoalan jenis bahasa atau redaksi yang digunakan. Di sinilah pentingnya kita untuk memahami audiens. Ketika kita berbicara dengan seorang anak kecil maka gunakanlah bahasa anak-anak. Ketika kita bertemu dengan seorang yang analitis, maka sebaikny akita pun dapat mengimbangi kemampuan analitis ornag tersebut dengan bahasa yang sesuai pula. Namun ketika kita menghadapi orang yang gak mau ribet, maka kita pun sebaiknya menggunakan bahasa yang gak ribet. Prinsipnya sesuai dengan kebutuhan kedua belah pihak. Bahasa vikinya sih sinkronisasi atau gatukisasi.
Penyederhanaan bahasa yang digunakan dalam berkomunkasi adalah salah satu upaya kita dalam menyelesaikan masalah karena kesederhanaan bahasa yang kita gunakan dalam berkomuikasi adalah juga bagian dari penyederhanaan masalah. Banyak sekali masalah menjadi runcing karena kita tak mampu berkomunikasi secara efektif dengan keseragaman bahasa. Parahnya lagi, kita tidak berani menanyakan pada orang yang bersangkutan tentang apa maksud dari yang disampaikan ketika kita masih belum mengerti.
Dalam kasus rumah tangga misalnya. Bahasa pria dan bahasa wanita tentu saja berbeda. Pria cenderung menggunakan bahasa yang kuat dengan pemahaman pemikiran sementara wanita cenderung menggunakan bahasa yang kuat dengan pemahaman perasaan. Maka dalam berkomunikasi, kita sebaiknya mampu untuk menyesuaikan bahasa yang kita gunakan ketika berbicara dengan suami atau istri kita seusai ruang dan waktu yang dibutuhkan. Hindarilah terlihat dominan dalam memahami masing-masing karena bisa jadi bahasa yang kita gunakan tidak dimengerti oleh pasangan kita.
Saya pernah membuat kutipan bahwa: "Keunggulan potensi pemahaman pemikiran bagi laki-laki dan pemahaman perasaaan bagi perempuan akan menjadi kekuatan luar biasa jika keduanya saling menguatkan satu sama lain. Namun akan menjadi kehancuran yang nyata jika keduanya saling melemahkan untuk terlihat menjadi dominan dan saling menguasai."
Kehidupan akhir zaman sudah semakin kompleks yang memunculkan permasalahan yang kompleks pula. Maka marilah kita terbiasa menyederhanakan masalah dengan mengawalinya melalui penyederhanaan bahasa komunikasi.
Seperti dialog Film 3 Idiots tersebut, manusia bukanlah mesin. Mesin hanya alat bantu untuk meringankan pekerjaan manusia. Yang terpenting adalah bagaimana manusia bisa berkomunikasi tak seperti mesin yang harus bicara A ketika diperintah A atau bicara Z ketika diperintah Z. Namun manusia adalah makhluk yang cerdas yang dapat menguatkan potensi kecerdasan yang dimilikinya untuk mempu menyederhanakan berkomunikasi sesuai dengan kondisi audiens nya.
”Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhannya yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka Qaulan Maysura –ucapan yang mudah” (QS. Al-Isra [17]: 28).
Wallahu a'lam
No comments:
Post a Comment