Kita mungkin seringkali mengalami persoalan hidup yang terasa amat sangat berat untuk diselesaikan. Bahkan kita sering pula tergesa-gesa menyimpulkan bahwa kita 'merasa' sudah maksimal dalam menghadapinya namun selalu saja menemui kebuntuan jalan.
Dan tidak sedikit dari manusia malah menempuh solusi yang mengenaskan dengan berputus asa atau bahkan membunuh diri. Padahal, membunuh jiwa atau membunuh raga hanya akan menyisakan kesengsaraan baru.
Banyak orang putus asa hanya karena tidak sering mencoba menyederhanakan kebahagiaan. Padahal Tuhan telah mengajarkan kita untuk hidup sederhana dengan penuh rasa syukur dan tetap bersabar dengan cara lebih mendekatkan diri kepada-Nya.
Kesabaran bukan berarti tanpa ikhtiar dengan perilaku kepasrahan yang keliru. Kesabaran juga bukan hanya sekadar menyikapi hasil. Namun lebih dari itu, kesabaran dimulai dari keteraturan berfikir dengan mengambil referensi yang memadai, tepat dalam mengambil kesimpulan dan keputusan, serta memahami relatifitas dunia jika ada target atau keinginan yang tak terpenuhi.
Maka, jika Tuhan yang Maha Mengetahui seluruh kehidupan sudah memberikan petunjuk dengan menjadikan sabar dan shalat sebagai solusi terbaik, masihkah kita tertarik mempersulit diri dengan mengambil solusi lain yang menistakan kehidupan?
Mari meyakini dengan keteraturan berfikir akal dan hati kita bahwa tidak ada beban apapun dalam hidup yang tak dapat kita tangani, namun yang sering ada hanyalah beban hidup yang tergesa-gesa kita menyerah karenanya.
Semoga kita semua menjadi orang-orang yang slalu berusaha mendapatkan kebahagiaan dari hal yang sederhana di setiap ruang dan waktu hidup kita. Sebab bisa jadi putus asa itu adalah bagian dari upaya tidak mengakui kekuasaan Tuhan.
Selamat mengawali karunia kehidupan di hari ini. Semoga kita semua dimudahkan oleh Allah SWT untuk menjalani kehidupan yang optimis dengan kondisi jiwa yang dipenuhi nilai-nilai kesabaran dan keikhlasan yang tinggi. Aamiin ...
wallahu a'lam ...
No comments:
Post a Comment