aku datang karena Engkau ada
aku datang karena Engkau ingin
aku pun datang karena kesucian yang Engkau miliki
lalu mereka pun mengagungkanku dengan sebuah kesucian
padahal … kesucian itu hanyalah milik-Mu
lalu Kau utus aku untuk turun dan melekat pada mereka
kepada jiwa, kepada deru nafas, kepada insan,
kepada langit, kepada awan, kepada bintang
kepada kicauan burung, kepada liarnya ular, kepada anggunnya lebah
kepada harum bunga, kepada kerasnya tanah, kepada hamparan bumi
kepada si kecil, kepada sang bunda, dan kepada kekasih
wahai Pemilik jiwa,
ada apa dengan kesucianku?
mereka menyanjungku dalam kefahamannya
mereka menghempaskanku dalam keangkuhannya
hingga terkadang aku berkembang dalam ladangnya
atau aku sering terpuruk bahkan hangus oleh kerasnya hati …
dan suatu saat …
aku datang menyentuh dua insan
aku larut dalam kehangatan mereka
namun … wahai Yang Menggenggamku,
mengapa aku sering menjadi sebuah alasan?
bukankah mereka juga milik-Mu?
kumohon dengan tulus …
jadikan aku bagai cakrawala dalam hati setiap insan,
cakrawala yang dapat menyatukan bumi dan langit
walau aku bukan langit dan aku pun bukan bumi itu
cakrawala yang hadir tak diundang,
dan hilang pun dalam damai bersama kegelapan malam
tanpa harus ada badai yang memaksaku tuk datang atau tuk kembali
dan wahai Yang Memilikiku
aku ingin mereka tulus mencintaiku
seperti aku yang slalu tulus mencintai mereka
karena cinta itu adalah ... aku
No comments:
Post a Comment