Selain matahari (syam) dan bulan (qomar), ada 7 kata yang digunakan dalam Alquran untuk menjelaskan tentang benda langit yang selama ini diterjemahkan oleh Depag sebagai "bintang".
Kata-kata tersebut adalah: Nujuum disebut 11x, Buruuj 3x, Kaukaab 3x, Kawaakib 2x, Masoobikha 2x, Khunsi 1x, dan Syi'ra 1x.
Masing-masing istilah benda langit menggambarkan keadaan yang khusus. Nujuum misalnya disebut sebagai benda langit yang digunakan sebagai petunjuk arah, begitu pula buruuj misalnya yang dideskripsikan sebagai benda langit yang membentuk gugusan.
Kajian ini jarang sekali ditemui dalam kajian-kajian ilmu kewahyuan yang kita dapatkan di bangku sekolah atau pun madrasah. Karena semua istilah tersebut diterjemahkan sama (sebagai bintang), maka dulu kita menganggap bahwa benda-benda langit itu memiliki gambaran yang sama persis, tidak spesifik. Padahal perintah Allah agar kita memikirkan penciptaan alam semesta agar kita yakin tentang kekuasaan Tuhan, sungguhlah banyak.
Namun yang jelas, 7 istilah benda langit tersebut berbeda sama sekali dengan istilah 'syam' yang merujuk pada matahari.
Artinya, dalam Alquran, bintang tak sama dengan matahari. Nujuum, Buruuj, Kaukaab, Kawaakib, Masoobikha, Khunsi, dan Syi'ra adalah berbeda sama sekali dengan syam.
Berseberangan dengan Alquran, justru dalam sains, matahari dianggap sebagai bintang yang memiliki ciri yang sama dengan bintang-bintang yang lain di alam semesta.
Lalu manakah yang mutlak kita yakini benar, Alquran atau Sains?
"Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami(nya)," (QS 16: 12)
Catatan:
Penelusuran dibantu dengan aplikasi QuranCode yang dapat didownload di qurancode.codeplex.com
Dengan bantuan aplikasi QuranCode, ditemukan 7899 kata 'Bumi' (الارض) yang termuat dalam 425 ayat dan 80 surat di Alquran.
Dari sekian banyak ayat tersebut, ada beberapa ayat yang menjelaskan bentuk bumi. Istilah yang digunakan diantaranya Mihaada, Bisaatho', Sutihat, Fiirosyan, Thohaaha, Dahaaha, Madadnaaha, Mahdaa dan Barizatan.
Tidak ada satu pun dari sekian banyak istilah tersebut yang secara tekstual menyatakan bahwa bumi bulat, berselimut seperti bola atau berputar. Baru belakangan ini ada yang menafsirkan 'Dahaaha' sebagai 'telur burung unta'.
Sungguh, ada kekhawatiran ketika ayat tentang bentuk bumi yang jelas-jelas bersifat muhkamaat ini kemudian dibuat seolah-olah menjadi mutasyaabihaat akibat sudah terlanjur memperoleh informasi dari 'sains' yang mengklaim bentuk bumi bulat. Kata terhampar (spread out) kemudian 'dipaksakan' ditafsirkan sebagai 'bisa saja' berselimut seperti bola, 'bisa saja' karena sejauh mata memandang, 'bisa saja' karena saat ayat diturunkan pemahaman manusia tentang sains masih terbatas, dan 'bisa saja' 'bisa saja' yang lain.
Dialah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. Di antara (isi)nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami". Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal. (QS 3:7)
"Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari perilaku tersesat dan disesatkan ..."
Bagaimana Islam Meruntuhkan Teori Heliosentris:
https://blog.fe101.net/bagaimana-islam-meruntuhkan-teori-heliosentris/
Bumi Datar dan Keterangan dalam Alquran:
https://www.youtube.com/watch?v=fKjwWFTk-Ww&list=PLe9AesU9vkROul7AqtDUahX7iD7N5gXAq&index=1
Link download Aplikasi QuranCode: http://qurancode.codeplex.com/
Awalnya mereka bikin teori bumi mengelilingi matahari. Masalah muncul dengan teori ini, sebagian belahan bumi akan mengalami siang terus menerus dan sebagian belahan bumi lain akan mengalami malam terus menerus. Ini jelas tidak sesuai dengan fakta.
Lalu bikin teori baru: Bumi Berotasi pada porosnya. Sehingga siang dan malam memungkinkan terjadi. Namun masalah muncul kembali, air laut dan benda-benda di permukaan bumi akan terlempar akibat rotasi bumi tersebut. Dan saat lompat seharusnya kita tertinggal dari posisi awal. Ini juga tidak sesuai dengan fakta karena air di permukaan bumi tetap tenang tidak terpengaruh sedikitpun (terlempar) akibat rotasi bumi.
Putar otak, melalui Issac Newton mereka bikin lagi Teori Gravitasi. Bumi dan benda bermassa (saja) memiliki gaya tarik. Teori ini pun menimbulkan masalah dan pertanyaan baru, yakni benda-benda di atas permukaan bumi seharusnya akan tertarik ke bumi akibat besarnya gravitasi bumi seperti bulan yang tertahan pada orbitnya. Namun faktanya tidak demikian. Burung dan awan sama sekali tidak tertarik oleh kuatnya gaya gravitasi. Mekanisme kerja gaya gravitasi masih tidak bisa dijelaskan dan graviton masih sebatas hipotesis.
Maka direkayasalah sebuah Teori Inersia. Sebuah benda akan terus menerus mempertahankan kedudukannya. Atmosfir dianggap satu sistem inersia dengan bumi yang berotasi. Sayangnya, tidak ada eksperimen yang mampu membuktikan fluida di sekitar bola berputar akan ikut berotasi bersama bola dengan kecepatan yang sama. Ini pun tidak sesuai dengan fakta.
Saat ini mereka lagi mati-matian bikin percobaan untuk menemukan Gravitation Wave dan bikin Teori Cooliris demi menutup kelemahan teori gravitasi dan teori atmosfir berotasi bersama bumi.
Apa gak capek ya?
Neng Nabila Syafitri silakan dilengkapi dengan asal-usul Mas Newton.
Salāmun`alaikum wa raḥmatullâḥi wa barakātuh,
Segala puji hanya hak Allâhﷻ yang menjadikan manusia makhluk ketuhanan atas asbab tiupan Nūr-Nya yang menjadi ruh bagi kita. Selawat dan salam insyaAllâh senantiasa tercurah atas Nabi Muḥammad Rasūlullâhﷺ, keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh pengikutnya, mu`minin wal mu`minat-muslimin wal muslimat, hingga akhir zaman. Āmīn, yā Rabb al-`alamīn.
Tulisan ini semacam surat terbuka yang merupakan tanggapan atas isi tausiyah Ustaż Felix Siauw bertajuk “Flat Earth Lucu Aja” sebagaimana dimuat pada video di bawah ini. Mudah-mudahan yang bersangkutan, Ustaż Felix Siauw, sudi hadir untuk bermuzakarah di sini.
Berikut ini tanggapan mengenainya poin demi poin.
PERNYATAAN UST. FELIX
Menit 1:49
“Dalam pembahasan baik dan buruk, maka dalilnya adalah Quran dan sunnah. Dalam pembahasan benar dan salah, maka dalilnya adalah bukti-bukti yang bersifat ilmiah”
TANGGAPAN:
Subhanallâḥ, Ustaż. Bagaimana Ustaż bisa ringan begitu mensekularisasi isi Quran? Sebenarnya cukup dengan status Mas Rudi Rosidi di bawah ini pun, punah sudah pandangan yang Ustaż sampaikan itu.
Kalau kita memandang isi Quran hanya sebatas baik dan buruk, itu artinya kita memandang keberislaman itu isinya hanya sebatas akhlak.
Menyatakan isi Quran hanya sebatas soal baik dan buruk, sangatlah menyesatkan. Justru yang dipakai dalam Quran pun ialah kata haq dan baṭil yang makna umumnya mengacu kepada benar dan salah.
Dalam bahasa Arab secara lugawi (harfiah):
haq berasal dari haqqa-yahiqqu-haqqan, yang artinya (ke-)benar(-an).
Antonimnya ialah baṭil yang artinya salah.
Dalam Q.S. Al-Ikhlās: 3, Allâhﷻ berkalam bahwa Diri-Nya tidak beranak dan tidak diperanakkan. Lalu jika ada orang yang menyatakan bahwa Tuhan itu beranak dan diperanakkan, ini masalah baik dan buruk atau masalah benar dan salah?
Jika ada orang yang menyatakan isi Quran hanya soal baik dan buruk, artinya ia orang yang lalai bahwa Kalam Allâhﷻ itu ada dua macam, yaitu
1. ayat qauliyah berupa firman yang tertulis dalam Quran
2. ayat kauniyah berupa kenyataan yang ada di alam [buka paling tidak Surah An-Nahl:89 tadi dan Al-Imran:190-191].
Bahkan, sebenarnya seisi Quran itu menjelaskan seisi alam semesta dunia sampai akhirat. Ini artinya isi Quran dengan isi alam semesta itu wajib selaras dan wajib berhubung-kait!
Untuk soal matematika √9=? jawabannya bisa benar dan salah, memang benar.
Namun, itu pengambilan analogi yang salah kaprah dan terlalu sempit jika dipertentangkan pada isi Quran. Kata siapa benar dan salah dalam soal matematika itu tidak ada kaitannya dengan Quran? Silakan cermati wawasan berikut:
Dari sisi manusia, kita menamai suatu benda dengan suatu sebutan/nama. Nah, dalam rangka menamai dan menyebut sesuatu itulah lalu timbul ilmu bahasa--yang paling dasar, kita pakai simbol aksara latin dari /a/ sampai /z/, atau pakai simbol aksara Arab dari /ا/ sampai /ى/. Inilah bukti bahwa ketika kita menamai benda dengan suatu sebutan artinya kita meng-iqra ayat kauniyah di alam.
Demikian pula tersusunnya ilmu matematika yang menggunakan bahasa simbol angka (0-9) lengkap dengan segala rerumus dan notasinya. Semua itu tidak lain adalah buah dari iqra atas ayat kauniyah di alam. Perhatikan gegambar berikut.
Jadi sudah jelas ya. Pernyataan Ustaż bahwa
“Dalam pembahasan baik dan buruk, maka dalilnya adalah Quran dan sunnah. Dalam pembahasan benar dan salah, maka dalilnya adalah bukti-bukti yang bersifat ilmiah”
sebaiknya dikoreksi karena sudah teranulir dan batal demi kebenaran Quran. Kalau kita mau saklek, pandangan sedemikian itu sama saja dengan memfitnah Quran.
Asal-usul alam semesta dalam Teori Big Bang mereka itu menyatakan bahwa segala sesuatu di alam ini, termasuk diri-diri kita, terjadi secara kebetulan. Kebetulan kosmik artinya tidak ada yang mengaturnya. Tidak ada yang mengaturnya artinya Tuhan itu tidak ada.
Jadi Ustaż, justru kosmologi Heliosentris dan Bumi Bulat yang sepaket dengan Teori Big Bang itulah pemahaman yang datang dari otak-otak munkar para sekuler, ateis, dan penyembah setan. Heliosentris, Bumi Bulat, dan Big Bang justru disebarkan para penyembah setan supaya umat manusia, baik sadar maupun tidak, jadi sama dengan mereka: 'memantati' Tuhan.
Justru kalangan Flat Earth sedunia sepakat bahwa Teori Bumi Bulat, Kosmologi Heliosentris, dan teori Big Bang itu digagas para penganut saintisme untuk menyembunyikan Tuhan dari kehambaan para manusia.
Jadi, meyakini bumi bulat jelas-jelas bisa jadi asbab kekafiran yang tidak disadari. Sampai di sini, saya yakin Ustaż memahami duduk permasalahannya ya.
وَهُوَ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضَ فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ۬ وَڪَانَ عَرۡشُهُ ۥ عَلَى ٱلۡمَآءِ لِيَبۡلُوَڪُمۡ أَيُّكُمۡ أَحۡسَنُ عَمَلاً۬ۗ
"Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah Ars-Nya di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya." (Q.S. Hūd: 7)
Juga dalam hadis sahih yang diriwayatkan oleh Aż-Ż ahabi dari Abdullâh bin Amr, dia berkata, “Allâh telah menciptakan air di atas langit yang ke tujuh dan menjadikan di atas air adalah Arsy.”
PERTANYAANNYA: "DI KOSMOLOGI MANA YANG MENYEBUTKAN DI LANGIT ITU ADA AIR/LAUT?"
Adapun perbandingan jumlah ayat Quran yang mengacu pada bentuk bumi bisa dilihat pada gambar tabel berikut.
Bahkan, tafsir kata daḥāhā pada satu-satunya ayat yang dipaksakan untuk mendukung dalih bentuk Bumi sebagai bulat (lonjong telur burung onta) pun ternyata salah kaprah secara naḥwu ṣaraf.
Cukup kita lihat air. Sifat-sifat yang Allâhﷻ tetapkan atas diri air itu merupakan ayat kauniyah yang memudahkan kita membaca bentuk Bumi tanpa musti terbang tinggi, tanpa perlu alat bantu lain selain mata normal dan hati jujur atas pandangan mata kita itu.
Jadi untuk mengetahui bentuk bumi, cukup pandang air dan jujurlah pada hati. Jangan sampai air menertawakan kebulatan tekad kita meyakini bumi bulat. Ada yang pernah lihat air melengkung dan bisa manjat pohon?
Mohon jangan manja menuntut penjelasan berlebihan menanyakan perihal benda-benda langit. Kita ini semua kelas rakyat. NASA saja yang budget-nya triliunan, cuma bisa ngibul soal gerhana dan fenomena lelangit lainnya. Apalagi sains modern telah sengaja disalah arah selama 500 tahun. Maka perlu 500 tahun penelitian dari awal lagi oleh para saintis modern yang jujur.
Toh, siapa pun tidak percaya Bumi Datar juga tidak apa-apa. Kita tetap bersaudara, hanya sedikit perbedaan kualitas antara kita: kadar iqra dan pengakuan jujur atas kebenaran ayat kauniyah di depan mata.
Meski demikian, kalangan FE pun tidak berpangku tangan. Ada banyak ekperimen sederhana yang mereka lakukan untuk menjelaskan fenomena benda-benda langit dan itu semua ilmiah. Cek Zetetic Cosmogeny <~~ ini hasil pertemuan ilmiah para saintis jujur pada tahun 1800-an atau yang baru-baru ini sudah dilakukan para punggawa FE Indonesia secara serentak di 55 kota: pengukuran tinggi matahari yang laporan ilmiahnya bisa dicek di tautan ini.
Untuk tambahan informasi FE dalam Quran, silakan Ustaż Felix cermati dengan saksama infografik berikut:
Jangan juga tersalah paham. Yang dimaksud kalangan FE sebagai bumi datar itu tidak melayang-layang di angkasa:
Sumber Tulisan: ADAM TROY EFFENDY
Segala puji hanya hak Allâhﷻ yang menjadikan manusia makhluk ketuhanan atas asbab tiupan Nūr-Nya yang menjadi ruh bagi kita. Selawat dan salam insyaAllâh senantiasa tercurah atas Nabi Muḥammad Rasūlullâhﷺ, keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh pengikutnya, mu`minin wal mu`minat-muslimin wal muslimat, hingga akhir zaman. Āmīn, yā Rabb al-`alamīn.
Tulisan ini semacam surat terbuka yang merupakan tanggapan atas isi tausiyah Ustaż Felix Siauw bertajuk “Flat Earth Lucu Aja” sebagaimana dimuat pada video di bawah ini. Mudah-mudahan yang bersangkutan, Ustaż Felix Siauw, sudi hadir untuk bermuzakarah di sini.
Berikut ini tanggapan mengenainya poin demi poin.
PERNYATAAN UST. FELIX
Menit 1:49
“Dalam pembahasan baik dan buruk, maka dalilnya adalah Quran dan sunnah. Dalam pembahasan benar dan salah, maka dalilnya adalah bukti-bukti yang bersifat ilmiah”
TANGGAPAN:
Subhanallâḥ, Ustaż. Bagaimana Ustaż bisa ringan begitu mensekularisasi isi Quran? Sebenarnya cukup dengan status Mas Rudi Rosidi di bawah ini pun, punah sudah pandangan yang Ustaż sampaikan itu.
Alquran menjelaskan segala sesuatu |
Kalau kita memandang isi Quran hanya sebatas baik dan buruk, itu artinya kita memandang keberislaman itu isinya hanya sebatas akhlak.
- Kalau Islam hanya sebatas akhlak, saudara-saudara kita yang Hindu, Buddha, Kristen, bahkan yang agnostik dan ateis pun banyak yang berakhlak baik.
- Kalau akhlak Islam itu sebatas baik-buruk moralitas, apa bedanya Islam dengan bukan Islam?
Menyatakan isi Quran hanya sebatas soal baik dan buruk, sangatlah menyesatkan. Justru yang dipakai dalam Quran pun ialah kata haq dan baṭil yang makna umumnya mengacu kepada benar dan salah.
Dalam bahasa Arab secara lugawi (harfiah):
haq berasal dari haqqa-yahiqqu-haqqan, yang artinya (ke-)benar(-an).
Antonimnya ialah baṭil yang artinya salah.
Dalam Q.S. Al-Ikhlās: 3, Allâhﷻ berkalam bahwa Diri-Nya tidak beranak dan tidak diperanakkan. Lalu jika ada orang yang menyatakan bahwa Tuhan itu beranak dan diperanakkan, ini masalah baik dan buruk atau masalah benar dan salah?
Ayat Qauliyah, Ayat Kauniyah, dan Hubung-kait di antara Keduanya
Lebih lanjut,Jika ada orang yang menyatakan isi Quran hanya soal baik dan buruk, artinya ia orang yang lalai bahwa Kalam Allâhﷻ itu ada dua macam, yaitu
1. ayat qauliyah berupa firman yang tertulis dalam Quran
2. ayat kauniyah berupa kenyataan yang ada di alam [buka paling tidak Surah An-Nahl:89 tadi dan Al-Imran:190-191].
Bahkan, sebenarnya seisi Quran itu menjelaskan seisi alam semesta dunia sampai akhirat. Ini artinya isi Quran dengan isi alam semesta itu wajib selaras dan wajib berhubung-kait!
Untuk soal matematika √9=? jawabannya bisa benar dan salah, memang benar.
Namun, itu pengambilan analogi yang salah kaprah dan terlalu sempit jika dipertentangkan pada isi Quran. Kata siapa benar dan salah dalam soal matematika itu tidak ada kaitannya dengan Quran? Silakan cermati wawasan berikut:
Dari sisi manusia, kita menamai suatu benda dengan suatu sebutan/nama. Nah, dalam rangka menamai dan menyebut sesuatu itulah lalu timbul ilmu bahasa--yang paling dasar, kita pakai simbol aksara latin dari /a/ sampai /z/, atau pakai simbol aksara Arab dari /ا/ sampai /ى/. Inilah bukti bahwa ketika kita menamai benda dengan suatu sebutan artinya kita meng-iqra ayat kauniyah di alam.
Demikian pula tersusunnya ilmu matematika yang menggunakan bahasa simbol angka (0-9) lengkap dengan segala rerumus dan notasinya. Semua itu tidak lain adalah buah dari iqra atas ayat kauniyah di alam. Perhatikan gegambar berikut.
Geometri elevasi |
Pengukuran horison |
Horison dan lapisan tanah |
Geometri Bayangan |
Golden Ratio |
Jadi sudah jelas ya. Pernyataan Ustaż bahwa
“Dalam pembahasan baik dan buruk, maka dalilnya adalah Quran dan sunnah. Dalam pembahasan benar dan salah, maka dalilnya adalah bukti-bukti yang bersifat ilmiah”
sebaiknya dikoreksi karena sudah teranulir dan batal demi kebenaran Quran. Kalau kita mau saklek, pandangan sedemikian itu sama saja dengan memfitnah Quran.
Flat Earth Pahaman dari Ateis?
Saya tidak tahu Ustaż Felix mendapat informasi tersebut dari mana. Adapun yang perlu Ustaż pertimbangkan adalah fakta-fakta sejarah sains berikut ini:- Heliosentris digagas oleh Nicolaus Copernicus <~~ penyembah setan
- Heliosentris didukung oleh Galileo Galilei <~~penyembah setan dari kalangan illuminati
- Teori Gravitasi digagas oleh Newton dan didukung Einstein <~~ keduanya penyembah setan berkedok Jesuit
- Teori Big Bang digagas oleh Lemaître <~~ seorang sekuler berjubah pastor dan dia dijadikan dasar keilmiahan oleh Hawking <~~ ateis
Asal-usul alam semesta dalam Teori Big Bang mereka itu menyatakan bahwa segala sesuatu di alam ini, termasuk diri-diri kita, terjadi secara kebetulan. Kebetulan kosmik artinya tidak ada yang mengaturnya. Tidak ada yang mengaturnya artinya Tuhan itu tidak ada.
Jadi Ustaż, justru kosmologi Heliosentris dan Bumi Bulat yang sepaket dengan Teori Big Bang itulah pemahaman yang datang dari otak-otak munkar para sekuler, ateis, dan penyembah setan. Heliosentris, Bumi Bulat, dan Big Bang justru disebarkan para penyembah setan supaya umat manusia, baik sadar maupun tidak, jadi sama dengan mereka: 'memantati' Tuhan.
Justru kalangan Flat Earth sedunia sepakat bahwa Teori Bumi Bulat, Kosmologi Heliosentris, dan teori Big Bang itu digagas para penganut saintisme untuk menyembunyikan Tuhan dari kehambaan para manusia.
Jadi, meyakini bumi bulat jelas-jelas bisa jadi asbab kekafiran yang tidak disadari. Sampai di sini, saya yakin Ustaż memahami duduk permasalahannya ya.
Soal Flat Earth Hanya ada di Al-Kitab Kristen?
Di sini jelas sekali Ustaż lupa adanya dedalil berikut:وَهُوَ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضَ فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ۬ وَڪَانَ عَرۡشُهُ ۥ عَلَى ٱلۡمَآءِ لِيَبۡلُوَڪُمۡ أَيُّكُمۡ أَحۡسَنُ عَمَلاً۬ۗ
"Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah Ars-Nya di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya." (Q.S. Hūd: 7)
Juga dalam hadis sahih yang diriwayatkan oleh Aż-Ż ahabi dari Abdullâh bin Amr, dia berkata, “Allâh telah menciptakan air di atas langit yang ke tujuh dan menjadikan di atas air adalah Arsy.”
PERTANYAANNYA: "DI KOSMOLOGI MANA YANG MENYEBUTKAN DI LANGIT ITU ADA AIR/LAUT?"
Flat Earth dalam Quran
A. Ayat Qauliyah Bumi Datar
Ustaż Felix bilang di video bahwa pemaknaan “menghamparkan” itu bisa juga diterapkan pada bentuk bola? Gak salah tuh, Ustaż ??!! Kalau pada selain bidang datar, sebutannya membungkus atau mengikuti bentuknya dong (bisa membulatkan, mengkotakkan, dsb.), bukan menghamparkan.Adapun perbandingan jumlah ayat Quran yang mengacu pada bentuk bumi bisa dilihat pada gambar tabel berikut.
Perbandingan ayat Alquran tentang bentuk bumi |
Terjemahan daḥāhā |
B. Ayat Kauniyah Bumi Datar
Wahyu pertama, perintah pertama, syariat pertama itu bunyinya: Iqra! <~~ mungkin sudah banyak teman-teman yang bosan membaca kalimat saya ini. Sebenarnya untuk meyakini bentuk Bumi yang benar, kita-kita yang awam fisika dan astronomi, sudah diberi kemudahan oleh Allâhﷻ dengan kehendak-Nya pada Q.S. Al-Baqārāh:185, asal kita mau ber-iqra.Cukup kita lihat air. Sifat-sifat yang Allâhﷻ tetapkan atas diri air itu merupakan ayat kauniyah yang memudahkan kita membaca bentuk Bumi tanpa musti terbang tinggi, tanpa perlu alat bantu lain selain mata normal dan hati jujur atas pandangan mata kita itu.
Ayat Kauniyah pada air: selalu mengalir ke tempat yang lebih rendah dan permukaanya selalu datar jika tertampung. |
Sifat alami permukaan air selalu datar |
Jadi untuk mengetahui bentuk bumi, cukup pandang air dan jujurlah pada hati. Jangan sampai air menertawakan kebulatan tekad kita meyakini bumi bulat. Ada yang pernah lihat air melengkung dan bisa manjat pohon?
Mohon jangan manja menuntut penjelasan berlebihan menanyakan perihal benda-benda langit. Kita ini semua kelas rakyat. NASA saja yang budget-nya triliunan, cuma bisa ngibul soal gerhana dan fenomena lelangit lainnya. Apalagi sains modern telah sengaja disalah arah selama 500 tahun. Maka perlu 500 tahun penelitian dari awal lagi oleh para saintis modern yang jujur.
Toh, siapa pun tidak percaya Bumi Datar juga tidak apa-apa. Kita tetap bersaudara, hanya sedikit perbedaan kualitas antara kita: kadar iqra dan pengakuan jujur atas kebenaran ayat kauniyah di depan mata.
Meski demikian, kalangan FE pun tidak berpangku tangan. Ada banyak ekperimen sederhana yang mereka lakukan untuk menjelaskan fenomena benda-benda langit dan itu semua ilmiah. Cek Zetetic Cosmogeny <~~ ini hasil pertemuan ilmiah para saintis jujur pada tahun 1800-an atau yang baru-baru ini sudah dilakukan para punggawa FE Indonesia secara serentak di 55 kota: pengukuran tinggi matahari yang laporan ilmiahnya bisa dicek di tautan ini.
Untuk tambahan informasi FE dalam Quran, silakan Ustaż Felix cermati dengan saksama infografik berikut:
Kiblat Masjidil Haram akan tepat jika bentuk bumi datar (tak ada bantahan dan multitafsir) |
Jangan juga tersalah paham. Yang dimaksud kalangan FE sebagai bumi datar itu tidak melayang-layang di angkasa:
Propaganda gegambar bumi datar untuk melemahkan konsep Flat Earth |
Bukti-bukti Satelit itu Hoax
Yang simpel, silakan Ustaż cermati gambar berikut:
Satelit Hoax |
Yang rinci, silakan Ustaż cermati video pendek berikut:
Adapun penjelasan Ustaż Felix soal naik pesawat membuktikan bumi itu bulat, saya tidak paham maksudnya bagaimana. Saya sendiri bukan sekali-dua lho naik pesawat udara.
Akhirul Kalam: Dahulukanlah Tabayyun Sebelum Berfatwa
Penafian Ustaż Felix terhadap fakta Bumi Datar sepanjang tausiyah di atas cukup memberi bukti bahwa Ustaż belum sempat ber-tabayyun secara paripurna. Hanya karena ada video “peneliti” Southern Hemisphere yang penampilannya saleh--lengkap dengan peci, janggut, dan bawa label “Islam”--lalu serta-merta yakin kalangan FE itu para pengkhayal?
Jangan-jangan sejak awal yang dicari itu memang uraian bantahan-bantahan terhadap FE dahulu tanpa sudi mencari tahu apa sebenarnya yang disebut Bumi Datar itu? Sampai-sampai di menit 8:43 Ustaz bilang, “Sumber-sumber yang dipercaya sudah banyak, Antum malah milih sumber-sumber yang tidak dipercaya.”
Maksudnya sumber yang bisa dipercaya itu salah satunya beliau di bawah ini?
Kebohongan ilmuwan sains |
atau yang ini?
Teori satelit yang tidak masuk akal |
Sebagai info, “gerak jatuh” yang disebut Dr. Thomas Djamaluddin di atas mengacu pada Teori Relativitas Khusus Einstein yang nyata-nyata tidak terbukti di eksperimen sederhana pada akhir video pendek berikut.
Sayang sekali jika sudah sadar akan makar-makar Dajjalis, tetapi Ustaż lalai meng-iqra lebih jauh sedikit lagi. Sebenarnya fakta-fakta Bumi Datar itu salah satu asbab bangkit dan tegaknya kembali khilafah di akhir zaman.
Demikian surat terbuka ini saya sampaikan, Ustaż Felix Siauw. Harap maklum jika uraian di sini njelimet. Ini semata agar segala celah kesangsian tertutupi. Mohon maafkan banyak hal yang kurang berkenan di hati Ustaż selama membaca ini. Mohon maaf zahir-batin. Wabillāhi tawfiq wal ḥidayah.
Wa salāmun`alaikum wa raḥmatullâḥi wa barakātuh.
“Tidak beriman salah seorang di antara kamu hingga dia mencintai untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya sendiri.” (H.R. Bukhari & Muslim)
Sumber Tulisan: ADAM TROY EFFENDY
put,
engkau hadir tidak hanya dari kesunyian hati ...
namun kehadiranmu bagaikan pelangi malam yang mencoba menegaskan spektrum warnanya
engkau begitu mengerti bahwa gerimis ketulusan hati belum mampu menghadirkan romansa indah nyanyian rasa,
nuansa rintiknya hanya menyisakan ruang keterpurukan perjalanan hidup yang belum mampu mempertahankan keyakinan untuk tak bisa ke lain hati ...
put,
jika engkau memandang seekor merak,
maka bercerminlah segera padanya
karena keindahan corak warnanya dapat melupakan jati diri yang mengabaikan cantik alaminya
bahwa kebiasaan mengepak sayap-sayapnya dapat menjadikannya sebagai tontonan para musafir hati
put,
engkau terlalu cepat menyegerakan gairah bumimu
ketika kedamaian kota yang seharusnya menyamankan hati menjadi gelap gulita oleh nafas-nafas yang meluluhlantakan keindahannya dan keindahanmu
saat itu, seharusnya engkau menjadikan kota itu sebagai tempat bertumbuhnya revolusi akal dan hati
put,
tatkala waktu berhembus pelan mencengkeram kelupaan diri
janganlah tergesa mematikan sebuah keniscayaan bahwa kamu hadir dari ketiadaan
dan kamu pasti akan kembali dengan kepasrahan kepada Pemilik sejatimu
put,
jika esok hari terasa panjang,
bersegeralah merendahkan kepala untuk sekedar sujud melupakan dunia
namun jika esok hari terasa sesaat,
maka berdirilah tegak pada keyakinan diri bahwa hidup adalah sekedar perjalanan pulang
put,
tak usah mengubah rupa yang malah makin meruntuhkanmu menghujam ke lorong bumi
karena akal dan hatimu pasti menolaknya
atau bahkan justru dapat menjadikanmu boneka para pujangga picisan
ingatlah, hidup bukanlah drama perlombaan
hidup adalah cerita khalifah dengan tugas apa adanya
put,
pria itu harus menyerah pada kesombongan nilai rasa ...
bukan untuk mengalah atau sekedar memberi kesempatan,
namun jalan hidup bisa jadi berbeda arah
ketika tikungan tajam dapat mencelakakan saat bersama,
maka menata perpisahan langkah dapat menjadi pengobat kelelahan hati yang tak jua menyatu
engkau tak usah khawatir dengan hari esok ...
jika yakin Tuhan selalu hadir menyusup pada relung hati nurani,
maka engkau tak usah tergesa memaknai kehadiran ...
karena ada dan tiada adalah sebuah keniscayaan,
karena kehadiran adalah gerbang awal sebuah perpisahan
put,
jika engkau begitu lelah,
berhentilah sejenak walau sekedar untuk menguatkan lagi langkahmu ...
tak perlu engkau memaksakan diri untuk terus berlari ...
karena engkau tak hanya dapat terjatuh, namun jua bisa membuatmu terseret oleh gelapnya bumi ...
seorang putri tentunya tak perlu risau dengan sebuah tanya tentang kapan seorang pangeran kan datang menjemput dengan gagah membawa kereta kencananya ...
cukuplah engkau menjaga kepompong indahmu,
agar suatu saat kelak engkau menjadi kupu-kupu yang indah,
yang tak mesti dipandang indah ketika terbang menyusuri taman di dunia,
bukankah engkau tahu, sang pangeran sejati akan pergi mendahuluimu di taman surga kelak untuk menunggumu ...
karena mungkin ia hanya mampu menengadahkan telapak indahnya agar sang kupu-kupu itu dapat berdiri nyaman di taman surga kelak ...
selamanya ...