Welcome to Kavtania's Blog

Melewati sisi waktu yang tak terhenti, bernaung dalam ruang yang tak terbatas, untuk sebuah pemahaman yang tak berujung ...
Follow Me

BELAJAR DARI HUJAN



By  Kavtania     22:17    Labels:, 
Hujan adalah peristiwa alam yang rutin terjadi dalam kehidupan. Suatu saat kehadirannya banyak dinanti oleh sebagian dari manusia dan sebagian lain menolaknya. Pada saat yang lain bisa saja terbalik. Yang menolak menanti kehadirannya dan yang menanti berubah menjadi menolak kehadirannya.

Bisa kita bayangkan, jika Tuhan harus 'menuruti' keinginan semua manusia, maka bisa jadi Tuhan akan 'bingung'. Manusia mana yang akan diwujudkan keinginannya dan manusia mana pula yang akan ditolak keinginannya.

Oleh karenanya, dalam Islam salah satu sifat Allah SWT adalah Maha Berkehendak atau Iradah. Kehendak Tuhan adalah kesempurnaan. Sebuah sifat yang tidak bertabrakan dengan sifat lainnya, seperti Maha Berkuasa (Qodrah).

Semasa kuliah, adik kelas saya yang sebelumnya saya anggap beragama Buddha bertanya kepada saya:

"Jika Tuhan Maha Kuasa, maka Tuhan seharusnya bisa atau berkuasa menciptakan yang lebuh hebat dariNya. Dan jika hal ini benar, maka Tuhan akan dikalahkan oleh ciptaanNya"

Saya menjawab dengan sebuah logika bahwa jika Tuhan berkuasa untuk menciptakan yang lebih hebat dari Nya maka Tuhan pun berkuasa untuk tidak mau menciptakan yang lebih hebat dari Nya. Dalam Islam, sifat Tuhan tersebut adalah Iradah atau Maha Berkehendak.

Bersyukur, dia mau mempelajari Islam. Namun kabar terakhirnya belum saya ketahui lagi. Sebab katanya dia mencari jawaban ini pada banyak temannya yang beragama berbeda untuk menemukan kebenaran agama.

Kembali kepada hujan...

Mari kita renungkan sejenak bahwa semua keinginan kita dalam hidup hampir pasti tidak akan terpenuhi. Kita miskin tahu, sementara Tuhan Maha Tahu. Jangan pernah berfikir sedikit pun bahwa setiap kejadian yang kita alami sebagai takdir dalam hidup apakah kesenangan atau kesusahan adalah untuk membuat kita lemah. Namun selalu ada hikmah yang tersimpan di dalamnya. Kita mau mempelajari dan menemukan hikmah tersebut atau tidak, semua terserah pada diri kita masing-masing.

Maka Tukang Es tak usah terlalu berlebihan meratapi datangnya hujan dan Tukang Payung tak perlu bergembira berlebihan dalam merayakan datangnya hujan.

Hujan ibarat air mata kita. Air mata yang jatuh ke bumi bisa jadi adalah penyejuk bagi jiwa yang lain.

Kesusahan Tukang Es ketika hujan adalah diiringi rezeki bagi Tukang Payung. Kesusahan Tukang Payung ketika kemarau adalah diiringi rezeki bagi Tukang Es. Atau kesusahan orang yang sakit adalah diiringi rezeki bagi tenaga kesehatan.

Percaya bahwa ketidaktercapaian keinginan dalam hidup adalah sinergi kehidupan yang menjadi simpul-simpul keseimbangan dan keteraturan dalam dinamika hidup.

Mari belajar dari hujan. Ia datang bukan untuk kita sesal kan dan bukan pula untuk kita soraki berlebihan. Syukurilah kehadirannya dengan mengambil hikmah yang mendalam bahwa adanya karena rahmat Nya.

wallahu a'lam

About Kavtania

Skills: Multimedia Learning, Information Technology, Numerical Analysis. - Occupation: Business, Lecturer. - Employment: PT Softchip Computama Indonesia, CEO. - Official Website: www.kliksci.com. - Communities: IT Development, Midwifery Industries, Fatinistic.

No comments:

Post a Comment


Contact Form

Name

Email *

Message *

Labels

Translate

Revolusi Akal dan Hati

Melewati sisi waktu yang tak terhenti, bernaung dalam ruang yang tak terbatas, untuk sebuah pemahaman yang tak berujung ...

Total Pageviews