Welcome to Kavtania's Blog

Melewati sisi waktu yang tak terhenti, bernaung dalam ruang yang tak terbatas, untuk sebuah pemahaman yang tak berujung ...
Follow Me

ALASAN TAK LAYAK PILIH AHOK



By  Kavtania     17:53    Labels: 
Seorang warga DKI pendukung Ahok yang berprofesi sebagai Tukang Ojek pada suatu senja terlihat berdiskusi dengan sahabat karibnya.

Ahoker: "Mas, Ahok kan jujur, kita harus pilih dia"
Bahoker: "Bagaimana mengukur kejujuran menurut anda?"

Ahoker: "Ya bisa dilihat dari keberanian nya melawan koruptor. Dia sangat tegas"
Bahoker: "Ketegasan saja tak bisa dijadikan sebagai alat ukur sebuah kejujuran. Bisa jadi tegas nya untuk menutup kekeliruannya. Bukannya dia malah tersangkut banyak kasus korupsi? Kasus Pengadaan Bus Trans Jakarta, UPS, Reklamasi & Sumber Waras adalah beberapa kasus yang melibatkan dia, ketika dia menjadi pengambil kebijakan utama."

Ahoker: "Tapi dia tetap jujur mas. Buktinya dia berani dalam persidangan"
Bahoker: "Banyak yang berani dalam persidangan. Tapi yang beberapa kali bilang lupa, baru Ahok yang saya tahu. Pernah tanda tangan izin reklamasi dia lupa. Pernah tanda tangan kasus UPS dia sempat bilang lupa juga, malah nuduh Jokowi. Keberanian mengikuti persidangan tak bisa dijadikan alat ukur kejujuran."
Klaim Ahok dan fakta berbeda

Ahoker: "Lalu bagaimana cara mengukur kejujuran seseorang?"
Bahoker: "Kejujuran adalah soal hati. Tak mudah memang mengukur nya. Namun bisa kita lihat dari konsistensinya. Dalam kasus reklamasi misalnya, apakah dia konsisten mengatakan bahwa izin reklamasi bukan dia yang mengeluarkan? Atau dalam kasus Suni. Apakah dia konsisten mengatakan posisi Suni dalam pemprov DKI? Sekali waktu dia bilang anak magang, sekali waktu dia bilang diberikan kewenangan menjadi koresponden proyek reklamasi. Atau dalam hal pencalonan dia menjadi Cagub Pilkada DKI 2017. Sekali waktu dia melecehkan partai, tak akan mau dicalonkan lewat jalur partai. Bahkan pernah bilang, kalau harus lewat jalur partai, lebih baik tak calonkan gubernur jika harus meninggalkan TemanAhok. Kenyataanya? Dia jiat ludah sendiri yang sudah dikeluarkan. Pada kasus lain soal cuti kampanye, dulu Ahok ngotot mendukung cuti. Sekarang ngotot dia gak mau cuti kampanye. Dan masih banyak kasus inkonsistensi Ahok lainnya. Apakah orang tak konsisten bisa dipegang kejujurannya?"
Ahok tak konsisten soal cuti kampanye
Ahok tak konsisten soal Sunny

Ahok tak konsisten soal jalur pencalonan
Ahok tak konsisten nantang duel

Ahoker: "Tapi dia adalah orang yang bertanggung jawab atas keputusannya"
Bahoker: "Bagaimana mungkin kita bisa bilang dia adalah orang yang bertanggung jawab sementara dalam banyak kesempatan dia sering menyalahkan pihak lain atas kinerja buruknya. Saya ambil contoh soal banjir misalnya. Silakan Googling, berapa banyak pihak yang disalahkan oleh dia dan tak terbukti sama sekali kebenaran tuduhan nya itu. Fakta nya banjir masih melanda DKI Jakarta setelah dia menyalahkan sana sini".
Ahok salahkan pihak lain
Penyebab banjir Ahok salahkan pihak lain

Ahoker: "Tapi dia banyak prestasi dalam kerjanya"
Bahoker: "Bisa anda sebutkan apa saja prestasi nya?"

Ahoker: "Ada pembangunan MRT yang dulu nya mangkrak. Dia juga mampu meningkatkan perekonomian Jakarta. Pembangunan terus berjalan"
Bahoker: "Argumentasi anda itu lemah. Keberhasilan pembangunan itu parameter nya jelas. Alat ukurnya jelas pula yang terukur secara kuantitatif, bukan kualitatif atau sekedar opini. Anda bisa buka portal BPS misalnya. Banyak sekali parameter ukur terkait keberhasilan pembangunan. Sebut saja misalnya kualitas perencanaan pembangunan, pertumbuhan ekonomi, peningkatan shortfall, perbaikan Gini Rasio, pencapaian serapan anggaran, dan lain sebagainya. Silakan diamati, apakah Ahok lebih berhasil dari Gubernur sebelumnya dalam beberapa indikator ekonomi. Faktanya, dalam serapan anggaran saja misalnya, semasa dia memimpin, serapan anggaran DKI adalah yang terburuk. Bahkan terendah dari semua provinsi. Kemenpan juga memberikan penilaian tak bagus, hanya urutan 18 dari seluruh provinsi. Apakah itu yang dinamakan berhasil dan kinerjanya hebat?"

Perumbuhan Ekonomi Provinsi DKI Jakarta Tahun 2011-2015

Gini Rasio Provinsi DKI Jakarta Tahun 2011-2015
Target dan Realisasi Anggaran Provinsi DKI Jakarta Tahun 2011-2015

Ahoker: "Tapi dia masih banyak pendukung nya dari survei yang diadakan"
Bahoker: "Survei dari lembaga mana? Independen tidak? Sampel responden yang digunakan dalam survei sudah mewakili karakteristik populasi belum? Sudah bukan rahasia umum kalau lembaga-lembaga survei syarat dengan kepentingan. Survey by order. Lihat saja faktanya, demo menolak Ahok jauh lebih besar dibanding demo dukung Ahok yang hanya beberapa gelintir orang. Lagi pula kalau pun elektabilitas Ahok itu tinggi, apakah kita akan memilih dia yang kinerjanya terbukti jeblog dan tak memenuhi syarat seorang pemimpin seperti yang saya sudah jelaskan sebelumnya?"
Demo tolak Ahok
Ahoker: "Tapi...."
Bahoker:‎ "Sudahlah, anda kan muslim. Kembalikan saja pada Alquran dan Hadits dalam mendapatkan kaidah bagaimana memilih seorang pemimpin yang benar. Larangan mengangkat pemimpin kafir itu sudah jelas. Sebagian besar fatwa ulama mengharamkannya. Ibarat syarat nikah, Ahok ini belum cukup umur dan belum disunat. Jadi sudah tidak memenuhi syarat dasar. Dia tidak memiliki syarat dasar untuk menjadi pemimpin kaum muslimin karena kekafiran nya.
Bahkan kalau pun anda bukan muslim. Adakah perintah Tuhan dalam kitab suci mana pun yang menganjurkan manusia berkata kotor? Atau adakah suatu ayat yang menyatakan "Dalam perkataan yang kotor terdapat hati yang bersih"? Dia Kristen, tapi dia mencela agama nya sendiri dengan mengatakan ajaran Kristen konyol.
Tapi itu pun terserah anda saja. Saya hanya mengingatkan bahwa setiap keputusan yang kita ambil, apalagi terkait keputusan memilih seorang pemimpin yang berpengaruh terhadap kebaikan orang banyak, pasti akan dimintai pertanggung jawaban nya di dunia maupun akhirat kelak.
Janganlah kita mengikuti sesuatu yang kita tak memiliki pengetahuan yang memadai terkait yang diikuti tersebut.
Ahok dan larangan perkataan kotor
Ahoker: "Tapi mas..."
Bahoker: "Anda kebanyakan 'tapi' tanpa menyertakan data dalam berargumen. Daripada mendebat tanpa data, mendingan kita makan saja yuk. Saya yang traktir deh. Saya tahu anda sedang menurun pendapatannya akibat kebijakan Ahok terkait pelarangan motor melewati jalan protokol kan?"

Ahoker: "Iya mas.."
Bahoker: "Tapi jangan sampai ketemu restoran yang ada menu daging anjing nya ya. Sebab kemarin baru saja dilegalkan Ahok peredaran nya. Yuk cap cuss..." :)

About Kavtania

Skills: Multimedia Learning, Information Technology, Numerical Analysis. - Occupation: Business, Lecturer. - Employment: PT Softchip Computama Indonesia, CEO. - Official Website: www.kliksci.com. - Communities: IT Development, Midwifery Industries, Fatinistic.

10 comments:

  1. Tapikan... Paling susah nyadarin orang ketipu... Sadarnya nanti kalau sudah ludes

    ReplyDelete
  2. Dialog antara seseorang dengan bayangannya di 'cermin' kah ?
    Ga baca semuanya sih .....

    ReplyDelete
  3. Hhhhhhh..opini tulalit..logikanya gni aja mas.klo merasa kpk atau lembaga hukum lainnya pro ahok dan juga mayoritas rakyat indonesia pro ahok.lebih baik kerja yg baik agar anak istri makan..drpd ksh mkn dri hasil profokatif yg ga jelas..smua org cerdas bisa liat kenyataannya kok..peace..jg persatuan nkri..tentang smua paham radikalisme dri nkri...

    ReplyDelete
  4. Temmi Wijaya, mending kamu bantah dengan data biar klop, bukan opini kamu...kan dia bicara ada datanya dan bisa di cek...

    ReplyDelete


Contact Form

Name

Email *

Message *

Labels

Translate

Revolusi Akal dan Hati

Melewati sisi waktu yang tak terhenti, bernaung dalam ruang yang tak terbatas, untuk sebuah pemahaman yang tak berujung ...

Total Pageviews