Welcome to Kavtania's Blog

Melewati sisi waktu yang tak terhenti, bernaung dalam ruang yang tak terbatas, untuk sebuah pemahaman yang tak berujung ...
Follow Me

SIMILARITAS POLA SEKULARISASI TURKI DAN INDONESIA



By  Kavtania     08:04    Labels:,, 

"Membersihkan Islam dari campur tangan politik."

Slogan di atas sekilas adalah mungkin bermakna memurnikan Islam, atau upaya mengembalikan Islam kepada keasliannya (ashalah-nya). Dan tafsir ini memang yang dikehendaki untuk berkembang di masyarakat awam. Padahal, tafsir si pembuat slogan di atas berbeda. 

Mustafa Kemal Ataturk (mantan panglima perang kekhalifahan Turki Utsmani di wilayah Anatolia pada Perang Dunia I antara Kehalifahan Utsmani dan Jerman melawan Inggris, Yunani dan Rusia) yang membuat slogan di atas. Dasar tujuannya adalah memisahkan Islam dengan politik (baca: negara/kekuasaan).

Lalu, untuk mewujudkan impiannya membangun Turki yang modern apakah Ataturk menggunakan cara-cara yang kasar? Revolusi atau kudeta misalnya? Tidak.

Ataturk muncul pada awalnya adalah sebagai 'orang biasa'. Ia kemudian bergabung dengan militer kekhalifahan Utsmani. Gaya kepemimpinannya yang khas, revolusioner, berani, ahli strategi perang dan lainnya, menjadikan karirnya di militer mengalami kecemerlangan. Ia adalah sosok yang menonjol, sehingga rakyat Turki Utsmani saat itu memandang dia sebagai tokoh yang fenomenal.

Ternyata, kefenomenalannya bukan sebuah hal yg alami. Fenomenalnya Ataturk ternyata by designed. Setidaknya, Inggris dan Yahudi-lah yang meng-create seorang Mustafa Kemal Ataturk untuk kemudian menjadi duri dalam daging kekhalifahan Turki Utsmani saat itu.

Masih ingat tentang pernyataan Sultan Abdul Hamid II terhadap permintaan Hertzl (Bapak Zionisme Internasional) dan Inggris untuk menyerahkan wilayah Palestina? Bahkan ia ditawari uang sebesar 150 juta dinar emas (sekitar 270 Trilyun Rupiah), ditawarkan mengenai pelunasan 'hutang negara' yang cukup besar saat itu, juga pendirian Universitas Daulah Utsmaniyah di Palestina dan bantuan armada laut. Ya, jawaban Sultan Abdul Hamid II adalah sebagai berikut:

"Sesungguhnya andaikata tubuhku disayat-sayat dengan pisau atau salah satu anggota badanku dipotong maka itu lebih aku sukai dari pada aku perkenankan kalian tinggal di bumi Palestina yang merupakan negara kaum muslimin. Sesungguhnya bumi Palestina telah direbut dengan pengorbanan darah. Dan sekali-kali bumi itu tidak akan dirampas dari mereka melainkan dengan pertumpahan darah. Dan sungguh Allah telah memuliakanku sehingga dapat berkhidmat kepada agama Islam selama tiga puluh tahun. Dan aku tidak akan mencoreng sejarah para leluhurku dengan aib ini".

Kemudian Sultan Abdul Hamid II melanjutkan, "Simpanlah uangmu itu hai Hertzl! Jika Abdul Hamid telah mati, maka kalian akan mendapatkan negeri Palestina dengan cuma-cuma".

Ternyata, jawaban Sultan Abdul Hamid II kepada Hertzl membuat ia gerah. Kemudian ia bersumpah akan menghilangkan Kekhalifahan Turki Utsmani (baca: Islam) dengan cara apa pun.

Setelah dengan cara kekerasan dan peperangan mengalami kegagalan, Hertzl menggunakan cara spionisasi dan penghancuran dari dalam. Dijadikanlah tokoh fenomenal baru yang sedang naik daun, Mustafa Kemal Ataturk sebagai 'boneka'nya.

Mulailah upaya penghancuran kekhalifahan Turki Utsmani (baca: Islam) dengan cara-cara sebagai berikut:
1. Kriminalisasi terhadap Sultan Abdul Hamid II selaku pemimpin ummat Islam sedunia. Sultan Abdul Hamid difitnah sebagai koruptor, tukang kawin, diktator dan lain sebagainya. Upaya kriminalisasi ini dilakukan dengan gencar memberitakan fitnah melalui koran-koran pada zamannya saat itu.
2. Perekayasaan sejarah Islam terutama sejarah kekhalifahan Turki Utsmani. Dan rekayasa sejarah ini dibagikan secara masif berupa buku bacaan yang disebar di seluruh negeri muslim saat itu.
3. Menyebarkan citra buruk terhadap Islam. Bahwa Islam itu adalah identik dengan kekerasan dan lainnya. Sehingga masyarakat awam terpedaya bahwa agama adalah tidak penting, yang penting adalah bukti 'kebaikannya' di masyarakat.
4. Dimunculkan paham liberal yang membenarkan semua agama yang berkedok toleransi, hak asasi manusia dan lainnya.
5. Mengidentikkan Islam dengan Arab. Sehingga dijadikan opini umum bahwa Islam adalah Arab dan Arab adalah Islam. Selanjutnya dihembuskan bahwa kebiasaan buruk masyarakat Arab adalah merupakan ajaran Islam.
6. Masyarakat dijauhkan dari nilai-nilai keislaman. Sekolah-sekolah agama dianggap tidak modern dan ketinggalan zaman. Sementara sekolah-sekolah liberal yang menghilangkan simbol bahkan pelajaran agama disebut sebagai sekolah modern.
7. Dimunculkan tokoh dari 'beragama Islam' namun tidak berpemikiran Islam.
8. Penguasaan media/pers. Jika pers orang-orang kafir di Eropa berbicara, maka pers-pers di Kairo harus menyuarakan seperti itu juga.
9. Mengeluarkan stigma bahwa antara politik dan kekuasaan tidak ada hubungan atau tabu jika bergandengan dengan Islam. Islam adalah sakral, yang hanya mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan saja.
10. Dan cara lain yang sejenis.

Dan hasilnya, perlahan namun pasti, kekuatan politik Islam melemah. Puncaknya, tahun 1923 Mustafa Kemal Ataturk pun berhasil 'merebut' tampuk kekuasaan Turki saat itu. Dan setahun kemudian, kekhalifahan Turki Utsmani sebagai representasi kepemimpinan umat. Islam sedunia pun runtuh. Dan sudah bisa ditebak kemudian, Palestina pun jatuh ke tangan Zionis dan segera mendeklarasikan negara Israel.

Apa hubungannya dengan Indonesia? Jika kita mau jujur dan memperhatikan, apa yang  sedang dialami oleh ibu pertiwi, terutama umat Islam bangsa Indonesia saat ini adalah bahwa kita sedang dalam skenario global yang sama persis dengan proses sekulerisasi Turki tahun 1900-an dulu.

Kita ingat banyak tokoh Islam Indonesia dikriminalisasi dengan korupsi, kekerasan, perkawinan dan lainnya. Lembaga dan organisasi-organisasi Islam dicekoki dengan ego organisasi dan atau penghancuran citranya. Penguasaan media ditambah dengan rekayasa berita. Dimunculkannya tokoh-tokoh boneka yang mendadak 'pro rakyat' dan seterusnya dan seterusnya. Skenarionya sama persis kan?

Pertanyaannya kemudian adalah apakah ini adalah kebetulan?

“Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya.” (QS al-Anfal [8]: 30)

“Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri.” (QS Fathir [35]: 43)

Sumber: Peduli Fakta

About Kavtania

Skills: Multimedia Learning, Information Technology, Numerical Analysis. - Occupation: Business, Lecturer. - Employment: PT Softchip Computama Indonesia, CEO. - Official Website: www.kliksci.com. - Communities: IT Development, Midwifery Industries, Fatinistic.

No comments:

Post a Comment


Contact Form

Name

Email *

Message *

Labels

Translate

Revolusi Akal dan Hati

Melewati sisi waktu yang tak terhenti, bernaung dalam ruang yang tak terbatas, untuk sebuah pemahaman yang tak berujung ...

Total Pageviews